Barisan Alternatif

  • Partai Keadilan Rakyat
  • Partai Rakyat Malaysia
  • Partai Tindakan Demokratik
  • Partai Islam Se-Malaysia
IdeologiReformismePosisi politikSentrisme ke kiri tengah
Malaysia
Artikel ini adalah bagian dari seri
Politik dan Ketatanegaraan
Malaysia
Pemerintahan federal
  • Konstitusi Malaysia
Monarki
  • Yang di-Pertuan Agong

  • Majelis Raja-Raja

  • Kepala Sekretaris Mohd. Zuki Ali

  • Presiden Rohana Yusuf

  • Ketua Hakim Malaya Azahar Mohamed
  • Ketua Hakim Sabah dan Sarawak Abang Iskandar Abang Hashim

  • Ketua Mohd. Naim Mokhtar
Hubungan dalam negeri
  • Pemerintah negara bagian
  • Kepala pemerintahan negara bagian

  • Misi diplomatik dari Malaysia
  • Misi diplomatik di Malaysia
 Portal Malaysia
  • Negara lainnya
  • Atlas
  • l
  • b
  • s

Barisan Alternatif (disingkat: BA; bahasa Inggris: Alternative Front) adalah koalisi partai politik yang pernah ada di Malaysia. Pembentukannya didasari oleh kesamaan ideologi dan pemikiran dari masing-masing partai politik komponen Barisan Alternatif, di mana seluruh partainya berlawanan dengan pemerintah saat itu yang dipimpin oleh Mahathir Mohamad dan Abdullah Ahmad Badawi. Selain itu, Barisan Alternatif dibentuk setelah pelopornya, Anwar Ibrahim diberhentikan dari UMNO dan memulai gerakan reformasi di Malaysia. BA dibubarkan setelah Pemilu Legislatif 2004 dan diteruskan oleh Pakatan Rakyat.

Ketegangan

Sejak awal, koalisi BA mengalami ketegangan akibat Partai Islam Se-Malaysia (PAS) yang bertekad menjadikan Malaysia sebagai negara Islam. Hal ini ditentang oleh 30% kaum minoritas non-Muslim Malaysia.

Ketegangan semakin memuncak setelah PAS berhasil memperoleh kursi terbanyak di koalisi BA pasca Pemilu Legislatif 1999 dan membuat partai-partai minoritas semakin khawatir akan kehilangan suara. Pada 21 September 2001, Partai Tindakan Demokratik mengumumkan keluar dari Barisan Alternatif.[1]

Perpecahan di Barisan Alternatif dipicu oleh pertikaian antar partai komponen pada Pemilu Legislatif 2004 karena partai komponen BA tidak dapat menyepakati pembagian calon legislatif di negara bagian. Hubungan antara Partai Keadilan Rakyat dan PAS pun ikut tegang, seperti halnya jetika PAS menolak untuk mendukung calon legislatif dari Partai Rakyat Malaysia di kursi parlemen Kota Bharu, Kelantan.

Hasil pemilihan umum

Pemilihan umum Jumlah kursi kursi diperebutkan Jumlah suara Persentase Hasil Pemimpin
1999
42 / 193
193 2,667,818 40.23% Kenaikan42 kursi; Oposisi Fadzil Noor
2004
8 / 219
219 1,668,998 24.1% Penurunan37 kursi; Oposisi Kamarudin Jaffar

Referensi

  1. ^ "Pertembungan antara Islam dan sekular tumbangkan 3 gabungan pembangkang – The Malaysian Insider" (dalam bahasa Melayu). Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Agustus 2015. Diakses tanggal 3 Oktober 2015.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • l
  • b
  • s
Sekretariat Pemerintah Persatuan Malaysia
Pakatan Harapan (PH)
Barisan Nasional (BN)
Gabungan Partai Sarawak (GPS)
Gabungan Rakyat Sabah (GRS)
Perikatan Nasional (PN)
Koalisi PSM-MUDA*
Gerakan Tanah Air (GTA)*
Partai-partai lain
  • Partai Konsensus Untuk Hak-Hak Rakyat Malaysia (URIMAI)
  • Partai Pejuang Tanah Air (PEJUANG)
  • Partai Rakyat Malaysia (PRM)
  • Partai Bumi Kenyalang (PBK)
  • Partai Bansa Dayak Sarawak (Baru) (PBDS)
  • Angkatan Keadilan Insan Malaysia (AKIM)
  • Partai Pekerja Malaysia (PPM)
  • Kongres Dayak Malaysia (MDC)
  • Pertubuhan Kebangsaan Pasok Nunukragang Bersatu (PASOK)
  • Kongres Perikatan Komuniti (CCC)
  • Barisan Rakyat Sabah Bersekutu (BERSEKUTU)
  • Partai Demokratik Setiahati Kuasa Rakyat Bersatu Sabah (SETIA)
  • Angkatan Keadilan Rakyat Malaysia (AKIM)
  • Partai Demokratik Malaysia (MDP)
  • Partai Kebangsaan Sarawak (SNAP)
  • Partai Ikatan Bangsa Malaysia (IKATAN)
  • Partai Kemajuan Malaysia (MAP/KEMAJUAN)
  • Partai Aspirasi Rakyat Sarawak (ASPIRASI)
*tidak terdaftar di RoS maupun Komisi Pemilihan Umum
**keanggotaan rangkap di GRS dan PN, namun bukan bagian dari Pemerintah Persatuan