Artikel ini memuat Teks Tionghoa. Tanpa bantuan render yang baik, anda mungkin akan melihat tanda tanya, kotak-kotak, atau simbol lainnya bukannya Karakter Tionghoa.
Bagian dari seri tentang |
Buddhisme |
---|
|
Sejarah |
---|
| Benua |
---|
| Populasi signifikan |
---|
|
|
| Aliran Buddhis awal |
---|
| Aliran arus utama |
---|
| Sinkretisme dan gerakan baru |
---|
(Mungkin tak dianggap aliran) |
|
Theravāda |
---|
| Mahāyāna-Vajrayāna |
---|
| Kitab daring |
---|
- SuttaCentral
- Chaṭṭha Saṅgāyana Tipiṭaka
- dhammatalks.org
- 84000
- NTI Reader - Taishō
|
|
Buddha penting sebelumnya Buddha saat ini dan keluarga 4 tempat suci utama Buddha Gotama Buddha selanjutnya | Mahāyāna-Vajrayāna |
---|
Buddha terkenal Bodhisatwa terkenal |
|
|
|
|
- Portal Buddhisme
|
|
Empat Penindasan Buddhisme di Tiongkok adalah pelarangan agama Buddha besar-besaran yang terjadi sebanyak empat kali dari abad ke-5 sampai abad ke-10 oleh empat kaisar Tiongkok.
Pertama dan Kedua
Pada 567, mantan pendeta Buddhas Wei Yuansong (衛元嵩) mengirimkan sebuah pesan peringatan kepada Kaisar Wu Di (武帝) (memerintah pada tahun 561-578) dari Dinasti Zhou Utara memintanya untuk "membubarkan agama Buddha". Pada 574 dan kembali pada 577, Kaisar Wu menghancurkan gambar-gambar Buddha dan Tao dan para pemuka agamanya dikembalikan ke kehidupan awam. Ia percaya bahwa kuil-kuil menjadi terlalu kaya dan berkuasa, sehingga ia mengambil lahan mereka dan memberikannya kepada para prajurit mereka sendiri.[1] Pada waktu itu, Biara Shaolin ditutup namun kemudian dibuka kembali setelah Kaisar Zhou Utara Xuan Di (宣帝) merenovasi biara tersebut.[2]
Sumber
- ^ Wei Yüan-sung
- ^ History of the Shaolin Kung Fu Temple
Bacaan tambahan
- Ch'En, Kenneth (1954). On Some Factors Responsible for The Antibuddhist Persecution Under The Pei-Ch'ao, Harvard Journal of Asiatic Studies 17 (1/2), 261-273 – via JSTOR (perlu berlangganan)