Hipotesis dokumen

Diagram Hipotesis dokumen.
* termasuk sebagian besar Kitab Imamat
termasuk sebagian besar Kitab Ulangan
"Sejarah deuteronomis": Yosua, Hakim-hakim, 1 dan 2 Samuel, 1 dan 2 Raja-raja

Hipotesis dokumen (HD) menyatakan bahwa kelima kitab pertama Perjanjian Lama (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan, yang dikenal sebagai Torah atau Pentateukh) merupakan gabungan dari dokumen-dokumen yang berasal dari sumber-sumber yang aslinya saling mandii. Menurut versi berpengaruh dari hipotesis ini yang dirumuskan oleh Julius Wellhausen (1844 - 1918), ada empat sumber utama, dan sumber-sumber ini serta waktu penulisannya yang diperkirakan adalah:

  • Sumber Y, atau Yahwis; ditulis sekitar 950 SM di kerajaan Yehuda di selatan. (Nama ini berasal dari nama Yahweh atau Jahweh dalam bahasa Jerman, bahasa ibu Wellhausen, sehingga dalam teks-teks berbahasa asing disebut Sumber J.)
  • Sumber E, atau Elohis; ditulis sekitar 850 SM di kerajaan Israel di utara.
  • Sumber D, atau Deuteronomis; ditulis sekitar 621 SM di Yerusalem selama masa pembaruan agama.
  • Sumber P, atau Pristis; ditulis sekitar 450 SM oleh para imam Harun.

Penyunting yangmenggabungkan sumber-sumber ini menjadi bentuk final Pentateukh dikenal sebagai R, atau Redaktur, dan kemungkinan orang itu adalah Ezra.

"Dimulai dari pertanyaan sederhana tentang bagaimana mempertemukan berbagai inkonsistensi dalam teks, dan menolak untuk menerima penjelasan-penjelasan yang dipaksakan untuk mengharmonisasikannya, para pakar akhirnya tiba pada teori bahwa Torah disusun dari teks-teks pilihan yang dijalin bersama dari sumbe-sumber yang - sering kali tidak konsisten - berbicara tentang topik-topik yang sama dan terkait. Alasan untuk mengikuti analisis ini agak mirip dengan apa yang dilakukan oleh para ilmuwan Talmud dan belakangan para rabi yang berpendapat bahwa klausa-klausa dan istilah yang tidak konsisten dalam sebuah paragraf Misna tentulah berasal dari orang-orang bijak yang berlainan, dan yang mengakui bahwa Musa tak mungkin menulis Torah yang mengandung informasi yang tidak tersedia baginya, seperti pasal terakhir Kitab Ulangan, yang melukiskan kematiannya dan keadaan sesudah itu."[1]

Menurut Wellhausen, keempat sumber memberikan sebuah gambaran tentang sejarah keagamaan Israel, yang dilihatnya sebagai sentralisasi dan kekuatan para imam yang kian meningkat. Hipotesis Wellhausen menjadi pandangan yang dominan tentang asal usul Pentateukh dalam hampir sepanjang abad ke-20, tetapi sekarang konsensus ini telah gugur.[2] Pada bagian kedua abad ke-20 hipotesis ini mendapat kritikan dan tantangan kuat, sehingga digantikan oleh model-model lain.[3][4] Namun, sejumlah pakar Alkitab tetap menerima dalam batas-batas tertentu hipotesis tersebut,[5] dan masih menggunakan terminologi dan pandangan Wellhausen dalam pengembangan teori-teori modern.[6]

Penyusunan Torah

Mengikuti Wellhausen, para pakar berbicara tentang empat sumber utama Torah.

Y, sumber Yahwis

Sumber tertua, yang berkaitan dengan narasi-narasi, membentuk setengah dari Kitab Kejadian dan paruhan pertama Kitab Keluaran, ditambah dengan potongan-potongan dari Kitab Bilangan. Y melukiskan Allah yang seperti manusia, yang di seluruh tulisannya disapa Yahweh (atau lebih tepatnya YHWH), dan yang menaruh minat khusus terhadap wilayah Kerajaan Yehuda dan orang-orang yang terkait dengan sejarahnya. Y mempunyai gaya yang elokuen. Sumber ini aslinya diduga disusun sekitar tahun 950 SM.[5]

E, sumber Elohis

E sejajar dengan J, dan sering kali mengulangi narasi-narasinya. Sumber ini merupakan sepertiga dari Kitab Kejadian dan membentuk paruhan pertama Kitab Keluaran, ditambah dengan potongan-potongan dari Kitab Bilangan. E melukiskan Allah yang seperti manusia, yang mulanya disebut Elohim, dan Yahweh setelah peristiwa belukar yang terbakar; di situ Elohim mengungkapkan diri-Nya sebagai Yahweh. E memusatkan perhatian pada Kerajaan Israel dan imamat Silo, memiliki gaya yang cukup elokuen. Sumber ini aslinya disusun l.k. 850 SM.[5]

D, sumber Deuteronomis

D mengambil bentuk serangkaian khotbah tentang hukum-hukum Torah, dan terdiri dari sebagian besar Kitab Ulangan. Ciri khasnya adalah penyebutan nama Allah sebagai YHWH Elohinu, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai "Tuhan Allah kita." Sumber ini aslinya disusun pada l.k. 650-621 SM.[5]

P, sumber Pristis

Sumber ini memusatkan perhatiannya pada sentralitas imamat, dan dengan daftarnya (khususnya silsilah-silsilah), tanggal-tanggal, Kitab Bilangan dan hukum-hukum. P melukiskan Allah yang jauh dan tidak mengenal kasihan, yang dirujuk sebagai Elohim. P sebagian menduplikasikan Y dan E, tetapi mengubah rinciannya untuk menekankan pentingnya imamat. Sumber P membentuk sekitar seperlima dari Kitab Kejadian, bagian yang cukup besar dari Kitab Keluaran dan Kitab Bilangan, dan hampir seluruh Kitab Imamat. P mempunyai gaya bahasa yang rendah. Sumber ini disusun l.k. 550-400 SM.[5]

R, Redaktur

Redaksi Torah dimulai dengan digabungkannya Y dan E untuk menciptakan YE, sekitar 750 SM. Penambahan D menghasilkan YED. Para redaktur yang berkaitan dengan P menghasilkan bentuk finalnya sekitar 400 SM.

Penyusutan dukungan

Sanggahan terhadap hipotesis dokumenter meningkat ketika R. N. Whybray pada tahun 1987 memperbarui sejumlah argumen tradisional dengan konsekuensi yang jauh lebih luas dalam bukunya, The Making of the Pentateuch. Sampai saat itu telah muncul tiga model terpisah mengenai penyusunan Pentateukh, yaitu dokumenter (Taurat adalah kompilasi dari buku-buku yang asalnya terpisah tapi sudah lengkap), Hipotesis suplementer (satu buku asal, dilengkapi dengan suplemen di kemudian hari, baik penambahan maupuan pengurangan teks), dan fragmenter (fragmentary) (kumpulan dari banyak karya dan edisi fragmenter/terpecah-pecah).

Whybray berpendapat bahwa dari ketiga model itu, dokumenter paling sukar didemonstrasikan, sementara model suplementer dan fragmenter relative sederhana, mengandalkan proses logis dan menghasilkan teks akhir yang tidak halus, suatu proses yang dalam hipotesis dokumen menjadi kompleks dan sangat spefisik dalam asumsi mengenai Israel kuno serta perkembangan agamanya. Whybray menyatakan bahwa asumsi-asumsi ini tidak masuk akal dan kontradiktif, dan tidak mempunyai kekuatan penjelasan yang sejati: misalnya, mengapa para pengarang dari berbagai sumber menghindari duplikasi, sedangkan para redaktur akhir menerimanya? "Jadi hipotesis ini hanya dapat dipertahankan dengan asumsi bahwa, sementara konsistensi merupakan ciri utama berbagai sumber dokumen, inkonsistensi menjadi ciri utama para redaktur!"[7]

Sejak Whybray bermunculanlah teori dan model baru mengenai asal usul Taurat, kebanyakan berbeda secara radikal dari model Wellhausen. Misalnya di antara tokoh-tokoh besar dari dekade-dekade akhir abad ke-20, Hans Heinrich Schmid hampir seluruhnya menghilangkan J, hanya mengizinkan seorang redaktur Deuteronomikal akhir.[8] Dengan hilangkan ide mengenai sumber-sumber yang dapat diidentifikasi, pertanyaan mengenai penetapan tarikh juga berubah persyaratannya.

Lebih lanjut, sejumlah sarjana meninggalkan hipotesis dokumenter seluruhnya demi model-model alternatif yang melihat Pentateukh merupakan produk satu pengarang, atau sebagai titik akhir proses pembuatan oleh seluruh komunitas. Rolf Rendtorff dan Erhard Blum memandang perkembangan Pentateukh dari pengelompokan bagian-bagian kecil secara perlahan menjadi karya yang semakin besar, suatu proses yang secara signifikan menghilangkan adanya baik J maupun E, dan menyiratkan model fragmenter bukannya dokumenter mengenai asal usul Perjanjian Lama.[9] John Van Seters, menggunakan model lain, yang melihat proses suplemen berkesinambungan di mana pengarang-pengarang di kemudian hari memodifikasi komposisi awal dan mengubah fokus naratif.[10] Proposal kontemporer paling radikal datang dari Thomas L. Thompson, yang mengusulkan bahwa redaksi akhir kitab Taurat terjadi di akhir pemerintahan kerajaan Hasmonean.

Meskipun terminologi dan pandangan hipotesis dokumenter, terutama klaim bahwa Pentateukh merupakan hasil karya banyak tangan dan masa yang lama dan bentuk akhirnya berasal dari pertengahan milenium ke-1 SM, terus dipakai dalam debat ilmiah mengenai asal usul Pentateukh, model ini tidak lagi mendominasi sebagaimana pada dua pertiga bagian awal abad ke-20. "Veritas-veritas yang ternyatakan dalam pengantar-pengantar kuno [dalam topik asal usul Pentateukh] telah hilang, dan sebagai penggantinya para sarjana dihadapkan pada teori-teori yang bertarung dalam jumlah yang terlalu banyak, terlalu kompleks, dan sering berkutat dalam suatu gaya ekspositori yang (mengutip pemerian John van Seters mengenai satu karya seminal) 'bukan untuk yang bernyali lemah.'"[11]

Catatan

  1. ^ Jeffrey Tigay, JPS Torah Commentary on Deuteronomy, h. 502, dikutip dalam Judaism FAQs Diarsipkan 2007-12-29 di Wayback Machine.
  2. ^ Carr 2014, hlm. 434.
  3. ^ Cassuto, Umberto (2006). The Documentary Hypothesis. Jerusalem: Shalem Press. hlm. 167. ISBN 9789657052358. 
  4. ^ Allis, Oswald (2001). The 5 Books of Moses. Oregon: Wipf & Stock. hlm. 368. ISBN 9781579108519. 
  5. ^ a b c d e Harris, Stephen L., Understanding the Bible. Palo Alto: Mayfield. 1985.
  6. ^ Wenham, Gordon. "Pentateuchal Studies Today", Themelios 22.1 (Oktober 1996)
  7. ^ R.N. Whybray, "The Making of the Pentateuch", 1987, quoted in Gordon Wenham, "Exploring the Old Testament", 2003, pp.173–174.
  8. ^ H. H. Schmid, "Der sogenannte Jahwist" ("The So-called Yahwist"), 1976.
  9. ^ Rolf Rendtorff, The Problem of the Process of Transmission in the Pentateuch, Journal for the Study of the Old Testament Supplement 89, 1990.
  10. ^ John Van Seters, "Abraham in History and Tradition", 1975.
  11. ^ Benjamin Sommer, review of Ernest Nicholson's "The Pentateuch in the Twentieth Century: The Legacy of Julius Wellhausen", Review of Biblical Literature, 30 September 2000

Pustaka

  • Blenkinsopp, Joseph The Pentateuch: an introduction to the first five books of the Bible, Doubleday, NY, USA 1992. ISBN 0-385-41207-X
  • Bloom, Harold dan Rosenberg, David The Book of J, Random House, NY, USA 1990. ISBN 0-8021-4191-9.
  • Campbell, Antony F., dan O’Brien, Mark A. Sources of the Pentateuch, Fortress, Minneapolis, 1993.
  • Friedman, Richard E. Who Wrote The Bible?, Harper and Row, NY, USA, 1987. ISBN 0-06-063035-3. Buku ini bukanlah Referensi standar untuk hipotesis dokumen, seperti yang digambarkan oleh Friedman sebagian untuk teorinya sendiri mengenai asal usul dari sumber-sumbernya. Sebaliknya, buku ini menawarkan pengantar yang sangat baik untuk awam.
  • Friedman, Richard E. The Bible with Sources Revealed, HarperSanFrancisco, 2003. ISBN 0-06-053069-3.
  • Garrett, Duane A. Rethinking Genesis: The Sources and Authorship of the First Book of the Bible, Mentor, 2003. ISBN 1-85792-576-9.
  • Kaufmann, Yehezkel, The Religion of Israel, from Its Beginnings to the Babylonian Exile, University of Chicago Press, 1960. (Diterjemahkan oleh Moishe Greenberg)
  • Mendenhall, George E. The Tenth Generation: The Origins of the Biblical Tradition, The Johns Hopkins University Press, 1973.
  • Mendenhall, George E. Ancient Israel's Faith and History: An Introduction to the Bible in Context, Westminster John Knox Press, 2001. ISBN 0-664-22313-3
  • Nicholson, Ernest Wilson. The Pentateuch in the Twentieth Century: The Legacy of Julius Wellhausen, Oxford University Press, 2003. ISBN 0-19-826958-7
  • Rofe, Alexander. Introduction to the Composition of the Pentateuch, Sheffield Academic Press, 1999.
  • Rogerson, J. Old Testament Criticism in the Nineteenth Century: England and Germany, SPCK/Fortress, 1985.
  • Shafer, Kenneth W. Searching for J, Gateway Press, Baltimore, 2003, ISBN 0-9747457-1-5, (Amazon)
  • Spinoza, Benedict de A Theologico-Political Treatise Dover, New York, USA, 1951, Chapter 8.
  • Tigay, Jeffrey H. "An Empirical Basis for the Documentary Hypothesis" Journal of Biblical Literature Vol.94, No.3 Sept. 1975, h. 329–342.
  • Tigay, Jeffrey H., (ed.) Empirical Models for Biblical Criticism University of Pennsylvania Press, Philadelphia, PA, USA 1986. ISBN 0-8122-7976-X
  • Van Seters, John. Abraham in History dan Tradition Yale University Press, 1975.
  • Van Seters, John. In Search of History: Historiography in the Ancient World dan the Origins of Biblical History Yale University Press, 1983.
  • Van Seters, John. Prologue to History: The Yahwist as Historian in Kitab Kejadian Westminster/John Knox, Louisville, Kentucky, 1992. ISBN 0-664-21967-5
  • Van Seters, John. The Life of Moses: The Yahwist as Historian in Kitab Keluaran–Kitab Bilangan Louisville, Kentucky: Westminster/John Knox, 1994. ISBN 0-664-22363-X
  • Wellhausen, Julius, "Prolegomena to the History of Israel", (edisi pertama berbahasa Inggris, dengan Pengantar dari William Robertson Smith, dari Project Guttenberg)
  • Wenham, Gordon. "Pentateuchal Studies Today", Themelios 22.1 (Oktober 1996): 3–13.
  • Whybray, R. N. The Making of the Pentateuch: A Methodological Study JSOTSup 53. Sheffield: Sheffield Academic Press, 1987.

Pustaka tambahan

  • Baden, Joel S. (2012). The Composition of the Pentateuch: Renewing the Documentary Hypothesis. Anchor Yale Reference Library. Yale University Press. ISBN 0-300-15263-9. 
  • Barton, John (2014). "Biblical Scholarship on the European Continent, in the UK, and Ireland". Dalam Saeboe, Magne; Ska, Jean Louis; Machinist, Peter. Hebrew Bible/Old Testament. III: From Modernism to Post-Modernism. Part II: The Twentieth Century – From Modernism to Post-Modernism. Vandenhoeck & Ruprecht. ISBN 978-3-525-54022-0. 
  • Barton, John; Muddiman, John (2010). The Pentateuch. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-958024-8. 
  • Berlin, Adele (1994). Poetics and Interpretation of Biblical Narrative. Eisenbrauns. ISBN 978-1-57506-002-6. 
  • Bos, James M. (2013). Reconsidering the Date and Provenance of the Book of Hosea. Bloomsbury. ISBN 978-0-567-06889-7. 
  • Brettler, Marc Zvi (2004). "Torah: Introduction". Dalam Berlin, Adele; Brettler, Marc Zvi. The Jewish Study Bible. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-529751-5. 
  • Campbell, Antony F.; O'Brien, Mark A. (1993). Sources of the Pentateuch: Texts, Introductions, Annotations. Fortress Press. ISBN 978-1-4514-1367-0. 
  • Carr, David M. (2007). "Genesis". Dalam Coogan, Michael David; Brettler, Marc Zvi; Newsom, Carol Ann. The New Oxford Annotated Bible with the Apocryphal/Deuterocanonical Books. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-528880-3. 
  • Carr, David M. (2014). "Changes in Pentateuchal Criticism". Dalam Saeboe, Magne; Ska, Jean Louis; Machinist, Peter. Hebrew Bible/Old Testament. III: From Modernism to Post-Modernism. Part II: The Twentieth Century – From Modernism to Post-Modernism. Vandenhoeck & Ruprecht. ISBN 978-3-525-54022-0. 
  • Enns, Peter (2013). "3 Things I Would Like to See Evangelical Leaders Stop Saying about Biblical Scholarship". patheos.com. 
  • Gaines, Jason M.H. (2015). The Poetic Priestly Source. Fortress Press. ISBN 978-1-5064-0046-4. 
  • Gertz, Jan C.; Levinson, Bernard M.; Rom-Shiloni, Dalit (2017). "Convergence and Divergence in Pentateuchal Theory". Dalam Gertz, Jan C.; Levinson, Bernard M.; Rom-Shiloni, Dalit. The Formation of the Pentateuch: Bridging the Academic Cultures of Europe, Israel, and North America. Mohr Siebeck. 
  • Gmirkin, Russell (2006). Berossus and Genesis, Manetho and Exodus. Bloomsbury. ISBN 978-0-567-13439-4. 
  • Greifenhagen, Franz V. (2003). Egypt on the Pentateuch's Ideological Map. Bloomsbury. ISBN 978-0-567-39136-0. 
  • Houston, Walter (2013). The Pentateuch. SCM Press. ISBN 978-0-334-04385-0. 
  • Kawashima, Robert S. (2010). "Sources and Redaction". Dalam Hendel, Ronald. Reading Genesis. Cambridge University Press. ISBN 978-1-139-49278-2. 
  • Kratz, Reinhard G. (2013). "Rewriting Torah". Dalam Schipper, Bernd; Teeter, D. Andrew. Wisdom and Torah: The Reception of 'Torah' in the Wisdom Literature of the Second Temple Period. BRILL. ISBN 9789004257368. 
  • Kratz, Reinhard G. (2005). The Composition of the Narrative Books of the Old Testament. A&C Black. ISBN 9780567089205. 
  • Kugel, James L. (2008). How to Read the Bible: A Guide to Scripture, Then and Now. FreePress. ISBN 978-0-7432-3587-7. 
  • Levin, Christoph (2013). Re-Reading the Scriptures. Mohr Siebeck. ISBN 978-3-16-152207-9. 
  • McDermott, John J. (2002). Reading the Pentateuch: a historical introduction. Pauline Press. ISBN 978-0-8091-4082-4. 
  • McEntire, Mark (2008). Struggling with God: An Introduction to the Pentateuch. Mercer University Press. ISBN 978-0-88146-101-5. 
  • McKim, Donald K. (1996). Westminster Dictionary of Theological Terms. Westminster John Knox. ISBN 978-0-664-25511-4. 
  • Miller, Patrick D. (2000). Israelite Religion and Biblical Theology: Collected Essays. A&C Black. ISBN 978-1-84127-142-2. 
  • Monroe, Lauren A.S. (2011). Josiah's Reform and the Dynamics of Defilement. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-977536-1. 
  • Moore, Megan Bishop; Kelle, Brad E. (2011). Biblical History and Israel's Past. Eerdmans. ISBN 978-0-8028-6260-0. 
  • Nicholson, Ernest Wilson (2003). The Pentateuch in the Twentieth Century. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-925783-6. 
  • Otto, Eckart (2014). "The Study of Law and Ethics in the Hebrew Bible/Old Testament". Dalam Saeboe, Magne; Ska, Jean Louis; Machinist, Peter. Hebrew Bible/Old Testament. III: From Modernism to Post-Modernism. Part II: The Twentieth Century – From Modernism to Post-Modernism. Vandenhoeck & Ruprecht. ISBN 978-3-525-54022-0. 
  • Patrick, Dale (2013). Deuteronomy. Chalice Press. ISBN 978-0-8272-0566-6. 
  • Patzia, Arthur G.; Petrotta, Anthony J. (2010). Pocket Dictionary of Biblical Studies. InterVarsity Press. ISBN 978-0-8308-6702-8. 
  • Ruddick, Eddie L. (1990). "Elohist". Dalam Mills, Watson E.; Bullard, Roger Aubrey. Mercer Dictionary of the Bible. Mercer University Press. ISBN 978-0-86554-373-7. 
  • Sharpes, Donald K. (2005). Lords of the Scrolls. Peter Lang. ISBN 0-300-15263-9. 
  • Ska, Jean-Louis (2006). Introduction to reading the Pentateuch. Eisenbrauns. 
  • Ska, Jean Louis (2014). "Questions of the 'History of Israel' in Recent Research". Dalam Saeboe, Magne; Ska, Jean Louis; Machinist, Peter. Hebrew Bible/Old Testament. III: From Modernism to Post-Modernism. Part II: The Twentieth Century – From Modernism to Post-Modernism. Vandenhoeck & Ruprecht. ISBN 978-3-525-54022-0. 
  • Stackert, Jeffrey (2014). A Prophet Like Moses: Prophecy, Law, and Israelite Religion. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-933645-6. 
  • Thompson, Thomas L. (2000). Early History of the Israelite People: From the Written & Archaeological Sources. BRILL. ISBN 9004119434. 
  • Van Seters, John (2015). The Pentateuch: A Social-Science Commentary. Bloomsbury T&T Clark. ISBN 978-0-567-65880-7. 
  • Viviano, Pauline A. (1999). "Source Criticism". Dalam Haynes, Stephen R.; McKenzie, Steven L. To Each Its Own Meaning: An Introduction to Biblical Criticisms and Their Application. Westminster John Knox. ISBN 978-0-664-25784-2. 
  • Wright, J. Edward (2002). The Early History of Heaven. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-534849-1. 

Pranala luar

  • Documentary Hypothesis (University of Maryland). Explanation of the DH, based on the Anchor Bible Dictionary entry on Source Criticism.
  • Development of the Documentary Hypothesis (University of Maryland). Sebuah tinjauan singkat terhadap sejarah HD, yang memusatkan perhatian pada karya para pakar penting.
  • Redaction Theory (Hipotesis dokumen) Diarsipkan 2009-01-06 di Wayback Machine.
  • "On Bible Criticism and Its Counterarguments: A Short History" — from SimpleToRemember.com Situs Judaism Online: sebuah analisis Ortodoksi Yahudi konservatif terhadap HD.
  • A Summary of the Documentary Hypothesis Diarsipkan 2008-06-13 di Wayback Machine.
  • Membaca Perjanjian Lama[pranala nonaktif permanen]
  • Smith, Colin: "A Critical Assessment of the Graf-Wellhausen Documentary Hypothesis" Diarsipkan 2007-09-22 di Wayback Machine., Juni 2002. Diakses dari situs Alpha and Omega Ministries pada 26 Juli 2006.
  • Tinjauan atas karya Bloom,"Book of J" dengan tinjauan terhadap kecenderungan-kecenderungan masa kini dalam ilmu biblika dan DH Diarsipkan 2011-08-25 di Wayback Machine.
  • Manual untuk mengajarkan Alkitab dengan menggunakan HD
  • Hipotesis Dokumen tentang identitas pengarang Pentateukh Diarsipkan 2011-06-04 di Wayback Machine. dalam Religioustolerance.org, dengan sepuluh pasal pertama dari Kitab Kejadian diberi kode-kode warna menurut sumbern
  • New Directions in Pooh Studies Diarsipkan 2008-06-18 di Wayback Machine.. "New Directions in Pooh Stiudies". Tinjauan humor terhadap jebakan-jebakan dari berbagai metodologi kritis, termasuk Kritik Sumber dan turunannya yang paling terkenal, hipotesis dokumen.