Revolusi kimia

Tabel Afinitas Geoffroy tahun 1718: di bagian atas setiap kolom adalah spesi kimia yang seluruhnya dapat digabungkan dengan spesi di bawahnya. Beberapa sejarawan mendefinisikan tabel ini sebagai permulaan revolusi kimia.[1]

Revolusi kimia, disebut pula sebagai revolusi kimia pertama, merupakan perumusan ulang awal kimia yang berpuncak pada hukum kekekalan massa dan teori pembakaran oksigen. Selama abad ke-19 dan abad ke-20, transformasi ini dipengaruhi oleh karya kimiawan Prancis Antoine Lavoisier ("Bapak Kimia Modern").[2] Namun, karya terbarunya mengenai sejarah kimia modern awal menganggap bahwa revolusi kimia terdiri dari perubahan teori dan praktik kimia secara bertahap yang tumbuh selama dua abad.[3] Revolusi ilmiah berlangsung selama abad ke-16 dan abad ke-17 sementara revolusi kimia berlangsung selama abad ke-17 dan abad ke-18.[4]

Faktor utama

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi revolusi kimia pertama. Pertama, terdapat bentuk-bentuk analisis gravimetri yang muncul dari alkimia serta jenis instrumen baru yang dikembangkan dalam konteks medis dan industri. Dalam pengaturan ini, kimiawan semakin menantang hipotesis yang telah diajukan oleh tokoh-tokoh Yunani kuno. Sebagai contoh, ahli kimia mulai menegaskan bahwa semua struktur terdiri dari lebih dari empat elemen Yunani kuno atau delapan elemen alkimia Pertengahan. Alkimiawan Irlandia, Robert Boyle, meletakkan fondasi bagi revolusi kimia, melalui filosofi korpuskular mekanisnya, yang kemudian sangat bergantung pada teori korpuskular dan metode eksperimental yang merujuk pada era pseudo-Geber.[5]

Faktor-faktor lainnya termasuk teknik eksperimen baru serta penemuan 'udara tetap' (karbon dioksida) oleh Joseph Black pada pertengahan abad ke-18. Penemuan ini cukup penting karena secara empiris membuktikan bahwa 'udara' tidak terdiri dari satu zat saja dan karena telah menjadikan 'gas' sebagai zat eksperimen yang penting. Mendekati akhir abad ke-18, percobaan oleh Henry Cavendish dan Joseph Priestley lebih jauh membuktikan bahwa udara bukanlah unsur namun tersusun dari beberapa gas yang berbeda. Lavoisier juga menerjemahkan nama zat kimia ke dalam bahasa tata nama yang lebih menarik bagi ilmuwan pada abad ke-19. Perubahan tersebut berlangsung dalam suasana ketika revolusi industri menarik minat banyak masyarakat dalam mempelajari dan mempraktikkan kimia. Ketika menggambarkan tugas untuk menciptakan kembali tata nama kimia, Lavoisier berusaha untuk memanfaatkan sentralitas baru kimia dengan membuat klaim yang agak hiperbolis bahwa:[6]

Kita harus membersihkan rumah secara menyeluruh, karena mereka telah menggunakan bahasa yang penuh teka-teki yang khas bagi diri mereka sendiri, yang secara umum menghadirkan sebuah makna bagi yang mahir dan makna lainnya bagi yang kurang cakap, dan pada saat yang sama tidak mengandung apa pun yang dapat dipahami secara rasional, baik bagi seseorang maupun yang lain.

Referensi

  1. ^ Kim, Mi Gyung (2003). Affinity, That Elusive Dream: A Genealogy of the Chemical Revolution (dalam bahasa Inggris). MIT Press. ISBN 978-0-262-11273-4. 
  2. ^ The First Chemical Revolution Diarsipkan April 26, 2009, di Wayback Machine.–the Instrument Project, The College of Wooster
  3. ^ Matthew Daniel Eddy; Seymour Mauskopf; William R. Newman (2014). "An Introduction to Chemical Knowledge in the Early Modern World". Osiris. 29: 1–15. doi:10.1086/678110. 
  4. ^ Matthew Daniel Eddy, Seymour Mauskopf and William R. Newman (Eds.) (2014). Chemical Knowledge in the Early Modern World. Chicago: University of Chicago Press. Pemeliharaan CS1: Teks tambahan: authors list (link)
  5. ^ Ursula Klein (Juli 2007). "Styles of Experimentation and Alchemical Matter Theory in the Scientific Revolution". Metascience (dalam bahasa Inggris). Springer. 16 (2): 247–256 [247]. doi:10.1007/s11016-007-9095-8. ISSN 1467-9981. 
  6. ^ Jaffe, B. (1976). Crucibles: The Story of Chemistry from Alchemy to Nuclear Fission (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-4). New York: Dover Publications. ISBN 978-0-486-23342-0. 

Bacaan lebih lanjut

  • William B. Jensen, "Logic, History, and the Chemistry Textbook: III. One Chemical Revolution or Three? Diarsipkan 2016-03-03 di Wayback Machine.", Journal of Chemical Education, Vol. 75, No. 8, Agustus 1998
  • John G. McEvoy (2010). Historiography of the Chemical Revolution: Patterns of Interpretation in the History of Science. Pickering & Chatto. ISBN 978-1-84893-030-8.  Lihat pula ulasan buku oleh Seymour Mauskopf dalam HYLE--International Journal for Philosophy of Chemistry, Vol. 17, No.1 (2011), hlm. 41–46.

Pranala luar

Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
  • Microsoft Academic