Srimpi Ronggo Janur

Tari Srimpi Ronggo Janur merupakan salah satu warisan budaya tak benda yang berupa karya tari gaya Yogyakarta. tari ini dapat ditemukan di dalam catatan K HP Kridha Mardawa Keraton Yogyakarta. Srimpi adalah sebuah komposisi berpasangan yang ditarikan oleh empat penari wanita dan empat orang sebagai dhuduk pembawa properti berupa jebeng yang dipergunakan saat akan perang sampai pada peperangan. Srimpi Janur sendiri diambil dari nama iringannya yang bernama Gendhing Rangga Janur Loro Slendro Pathuk Manyura. Tari ini menggambarkan pertikaian antara dua hal yang bertentangan, baik dan buruk, akal manusia dan nafsu manusia. Adapun Tari Srimpi Rangga Janur menceritakan Tokoh Dewi Wawa Srikandhi melawan Dewi Larasati diceritakan keduanya berperang dan tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang, kedua duanya mati.

Keunikan dari Tari Srimpi Rangga Janur ini adalah bentuk struktur iringannya yang ditabuh pada Gending Rangga Janur ini adalah tabuh Ngarup yaitu : gending, gambang, slenthem, rebab, kethuk, kempul, kenong, gong dan sindhenan (lirik vokal) dan satu satunya Srimpi yang iringannya menggunakan kemenak spesifik dalam gending Ronggo Janur ini adalah satu ulikan yang terdiri dari tujuh gongon ketawang.

[1]

Referensi

  1. ^ Ratnawati, Lien (2017). Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 134.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • l
  • b
  • s
Tarian Indonesia
Sumatra
Aceh
  • Laweut
  • Likok Pulo
  • Pho
  • Rabbani Wahed
  • Ranup lam Puan
  • Geleng
  • Rateb Meuseukat
  • Ratoh Duek
  • Rencong
  • Seudati
  • Tarek Pukat
Alas-Kluet
  • Landok Sampot
  • Landok Alun
  • Mesekat
  • Tari Pelabat
Batak
  • Karo
    • Gundala-Gundala
    • Guro-Guro Aron
    • Ndikkar
    • Piso Surit
  • Mandailing
    • Endeng-endeng
    • Sarama Datu
  • Toba
    • Tortor
Gayo
Kerinci
Lampung
Melayu
Mentawai
  • Turuk
    • Laggai
    • Pokpok
    • Uliat Bilou
    • Uliat Manyang
Minangkabau
Nias
  • Bölihae
  • Fahimba
  • Famanu-manu
  • Fanari Moyo
  • Fatele
  • Hiwö
  • Maena
  • Maluaya
  • Manaho
  • Mogaele
Palembang
Rejang, Kaur,
Mukomuko,
dan Serawai
Singkil
Tamiang
Bantenan
Betawi
Cirebon-Indramayu
Jawa
Madura
  • Blandaran
  • Muang Sangkal
Sunda
Banjar
Bulungan
  • Jugit Demaring
Dayak
Melayu Kalimantan
Paser
Tidung
  • Ambi
  • Bangun
  • Jepin Kinsat Suara Siam
  • Liaban
Alor
  • Lego-Lego
Bali
Bima dan Sumbawa
Flores
Sasak
Sumba
  • Kabokang
  • Kandingang
  • Ningguharama
  • Kataga
  • Woleka
Timor
Bugis, Makassar,
Bone, dan Luwu
Buton, Muna, dan Wakatobi
Gorontalo
  • Dana–dana
  • Elengge
  • Langga
  • Mopohuloo/Modepito
  • Sabe
  • Saronde
  • Tanam Padi
  • Tidi Lo Malu
  • Tulude
Mandar
Minahasa
Bolaang dan Mongondow
Padoe
Bare'e, Pamona, dan Kaili
Sangihe, Talaud,
dan Siau Tagulandong
Biaro
  • Alabadiri
  • Gunde
  • Mesalai
  • Ransansahabe
  • Tari Salo
  • Upase
Toraja
Arfak
Asmat
Biak
Dani
Fakfak
Isirawa
Mimika (Kamoro)
Kep. Maluku Tengah dan Selatan
Kep. Maluku Utara
Moi
Sentani
Serui dan Waropen
Lain-lain
India-Indonesia
Arab-Indonesia
Tionghoa-Indonesia
Eropa-Indonesia
Kategori