Tari Bendrong Lesung

Bendrong Lesung adalah sebuah seni tari yang berasal dari Provinsi Banten. Seni tari ini menggunakan sarana berupa lesung dan alu, Alat ini sering dipakai untuk menumbuk padi atau tepung beras. Tidak hanya masyarakat Banten saja yang menggunakan alat tersebut, tetapi hampir seluruh masyarakat Indonesia menggunakannya, mengingat sebagian masyarakat Indonesia hidup dari bidang agraris yang menghasilkan padi atau beras. Kemajuan teknologi yang ditandai dengan kemunculan mesin penggiling padi dan beras, maka masyarakat mulai meninggalkan kebiasaan menumbuk padi dengan lesung dan alu.[1]

Tari Bendrong Lesung atau Gondang Lesung, biasanya diperagakan oleh kaum wanita yang sudah dewasa, namun sekarang sudah merambah ke kaum remaja dan anak-anak. Kesenian ini menjadi bagian dari ritual masyarakat Banten, terutama ketika masa panen raya, maka Tari Bendrong sering dipertunjukkan. Untuk melestarikan kesenian Tari Bendrong Lesung, maka masyarakat Banten sering mempertunjukkan pada acara-acara tertentu misalnya acara perkawinan, khitanan, gelar seni budaya maupun upacara penyambutan tamu kehormatan.

Kesederhaan alat ini akan menghasilkan bunyi-bunyian yang unik dan meriah, yaitu "tuk, tak, tuk, tak" yang merupakan pukulan alu ke lesung. Ditingkah dengan keanggunan dan kelincahan para penari merupakan kolaborasi yang indah dan sangat menarik para wisatawan. Kesenian inilah yang disebut Tari Bendrong Lesung.

Pada umumnya tarian ini dibawakan oleh pasangan pemuda dan pemudi, dengan memakai baju adat Banten yang berwarna cerah dan berwarna-warni. Dibutuhkan tenaga ekstra untuk mengangkat alu yang cukup berat itu, sehingga dibutuhkan penari cadangan di sekitar lesung tersebut..

Rujukan

  1. ^ Utami, Rizky,. Ensiklopedia tari-tarian Nusantara (edisi ke-Cetakan pertama). Margacinta, Bandung. ISBN 9789796659869. OCLC 927620776. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  • l
  • b
  • s
Tarian Indonesia
Sumatra
Aceh
Alas-Kluet
  • Landok Sampot
  • Landok Alun
  • Mesekat
  • Tari Pelabat
Batak
Gayo
Kerinci
Lampung
Melayu
Mentawai
  • Turuk
    • Laggai
    • Pokpok
    • Uliat Bilou
    • Uliat Manyang
Minangkabau
Nias
  • Bölihae
  • Fahimba
  • Famanu-manu
  • Fanari Moyo
  • Fatele
  • Hiwö
  • Maena
  • Maluaya
  • Manaho
  • Mogaele
Palembang
Rejang, Kaur,
Mukomuko,
dan Serawai
Singkil
Tamiang
Bantenan
Betawi
Cirebon-Indramayu
Jawa
Madura
  • Blandaran
  • Muang Sangkal
Sunda
Banjar
Bulungan
  • Jugit Demaring
Dayak
Melayu Kalimantan
Paser
Tidung
  • Ambi
  • Bangun
  • Jepin Kinsat Suara Siam
  • Liaban
Alor
  • Lego-Lego
Bali
Bima dan Sumbawa
Flores
Sasak
Sumba
  • Kabokang
  • Kandingang
  • Ningguharama
  • Kataga
  • Woleka
Timor
Bugis, Makassar,
Bone, dan Luwu
Buton, Muna, dan Wakatobi
Gorontalo
  • Dana–dana
  • Elengge
  • Langga
  • Mopohuloo/Modepito
  • Sabe
  • Saronde
  • Tanam Padi
  • Tidi Lo Malu
  • Tulude
Mandar
Minahasa
Bolaang dan Mongondow
Padoe
Bare'e, Pamona, dan Kaili
Sangihe, Talaud,
dan Siau Tagulandong
Biaro
  • Alabadiri
  • Gunde
  • Mesalai
  • Ransansahabe
  • Tari Salo
  • Upase
Toraja
Arfak
Asmat
Biak
Dani
Fakfak
Isirawa
Mimika (Kamoro)
Kep. Maluku Tengah dan Selatan
Kep. Maluku Utara
Moi
Sentani
Serui dan Waropen
Lain-lain
India-Indonesia
Arab-Indonesia
Tionghoa-Indonesia
Eropa-Indonesia
Kategori


Ikon rintisan

Artikel bertopik seni menari ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s